Search

Content

Selasa, 10 April 2012

Wawasan Nusantara

Tugas ke-2

Makalah Pendidikan Pancasila

“Wawasan Nusantara”


oleh : Muhammad Sulaiman

391 10 664

Universitas Gunadarma

2012





Kata Pengantar

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Wawasan Nusantara”.

Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :

1. Bapak Idi Darma S.pd MM. selaku Dosen Mata Pelajaran yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pkiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.

2. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Jakarta 10 April 2012

M. Sulaiman

Daftar Isi

Kata Pengantar....................................................................................................................1

Daftar Isi.............................................................................................................................2

I. Landasan Wawasan Nusantara........................................................................................3

II. Unsur Dasar Wawasan Nusantara..................................................................................3

III. Hakekat Wawasan Nusantara.......................................................................................5

IV.Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara.............................................................6

V. Kesimpulan……………………………………………………………………………7

VI. Saran………………………………………………………………………………….7

Penutup...............................................................................................................................8

LANDASAN WAWASAN NUSANTARA

I. Landasan Wawasan Nusantara

Wawasan dalam kamus besar bahasa indonesia yang berarti tinjauan; pandangan; konsepsi cara pandang.

Jadi dengan kata lain Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia yang memperhatikan keanekaragaman budaya untuk mengkuatkan persatuan dan kesatuan, mencapai kesejahteraan masyarakat, menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila, sadar akan hakekat untuk melandasi diri dengan nilai budi pekerti luhur dan moral, mentaati peraturan yang terdapat dalam UUD 1945, mencapai tujuan nasional dan menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang aldil, makmur dan damai.

Wawasan Nusantara pada hakekatnya memiliki 2 landasan, yaitu antara lain :

Landasan Idil —> Pancasila

Landasan Konstitusional —> UUD 1945

II. Unsur Dasar Wawasan Nusantara

Unsur dasar wawasan nusantara adalah sebuah hal yang mendasar dari cara pandang bangsa Indonesia terhadap pemikiran-pemikiran yang berkaitan dengan keberlangsungan hidup bermasyarakat.

Unsur dasar wawasan nusantara merupakan fondasi dari sebuah cara pandang bangsa dalam persatuan dan kesatuan. Unsur-unsur tersebut, yaitu :

1. Wadah

a. Wujud Wilayah

Pembagian wilayah yang ada di Indonesia dapat diidentifikasi oleh adanya lautan, jajaran pulau-pulau yang satu dengan yang lain saling terhubung oleh perairan. Nusantara merupakan negara maritim yang penghubung antar pulaunya adalah perairan.

Letak geografis negara berada di posisi dunia antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara dua benua, yaitu banua Asia dan benua Australia. Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu dalam kesatuan poliyik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.

Semenjak negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terbentuk, bangsa ini memiliki organisasi untuk menampung berbagai kegiatan kenegaraan dalam bentuk suprastruktur politik. Sementara itu wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah lembaga dalam bentuk infrastruktur politik.

b. Penataan Inti Organisasi

Tata inti organisasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasar pada Undang-Undang 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintah, sistem pemerintahan dan sistem perwakilan.

Sistem pemerintahan, menganut sistem presidensial. Presiden memegang kekuasaan bersadarkan UUD 1945. Indonesia adalah Negara hukum. Indonesia adalah negara yang berbentuk republik yang kedaulatannya ada di tangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhya oleh MPR ( Majelis Permusyawaratan Rakyat )

c. Tata Kelengkapan Organisasi

Tata kelengkapan organisasi berwujud kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan demokrasi yang secara konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar filsafat pancasila.

2. Isi Wawasan Nusantara

Isi dari wawasan Nusantara merupakan aspirasi masyarakat yang semakin berkembang, untuk mencapai cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat pada pembukaan UUD 1945.

Bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan nasional. Dalam hal ini isi wawasan nusantara menyangkut dua hal yang essensial untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional, yaitu:

a. Realisasi

aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan tujuan nasional.

b. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan

Persatuan dan kesatuan harus meliputi semua aspek kehidupan nasional.

Isi wawasan nusantara terwujud dalam perspektif kehidupan masyarakat Indonesia meliputi :

a. Tujuan serta Cita-cita bangsa Indonesia terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan :

i. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

ii. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.

iii. Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

b. Keterpaduan dari semua aspek kehidupan nasional berciri bersatu, utuh menyeluruh meliputi :

i. Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan perairan dan dirgantara secara terpadu.

ii. Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideologi dan identitas nasional.

iii. Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia atas dasar “Bhinneka Tunggal Ika”, satu tertib sosial dan satu tertib hukum.

iv. Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.

v. Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu system terpadu, yaitu sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).

vi. Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.

3. Tata Laku Wawasan Nusantara

Mencakup dua segi, Batiniah dan Lahiriah

Tata laku adalah dasar interaksi antara wadah dengan isi, yang terdiri dari tata laku batiniah dan lahiriah :

§ Tata laku batiniah mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa indonesia.

§ Tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan , perbuatan, dan perilaku dari bangsa Indonesia meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.

Hal tersebut diatas mencerminkan identitas bangsa Indonesia berdasarkan persatuan dan kesatuan tanah air, menumbuhkan rasa cinta terhadap negara Indonesia, menumbuhkan nasionalisme seluruh masyarakat Indonesia.

III. Hakekat Wawasan Nusantara

Hakekat Wawasan Nusantara merupakan persatuan dan kesatuan Indonesia, serta keutuhan bangsa, setiap warga negara memiliki rasa nasionalisme tinggi kepada negara, menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, dalam artian cara pandang yang selalu menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional, hal tersebut berarti bahwa setiap warga negara dan aparatur negara harus berpikir, bertindak secara menyeluruh demi kepentingan Negara dan bangsa.

Sebagai warga negara Indonesia, sudah sepatutnya memiliki Wawasan Nusantara, demi memajukan bangsa dan mencapai cita-cita dan tujuan nasional yaitu Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas, Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

IV. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara

Cara untuk mewujudkan untuk tertanamnya wawasan pada setiap warga negara adalah dengan cara pemberdayaan masyarakat. Negara harus dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya. Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara maju, sedang untuk negara berkembang terdapat keterbatasan kualitas sumber daya manusia, sehingga diperlukan landasan operasional berupa GBHN. Kesadaran Warga Negara sangat diperlukan, untuk mencegah terjadinya kekacauan negara.

a. Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban

Manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.

b. Kesadaran bela negara

Dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, memberantas KKN, menguasai Iptek, meningkatkan kualitas SDM, transparan dan memelihara persatuan.

Dalam perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan yang tajam dibandingkan pada perjuangan fisik.

Pembangunan dan kesejahteraan yang tidak merata dapat berakibat kesenjangan sosial, kemiskinan, dan kriminalisme merupakan ancaman bagi integritas negata. Untuk mencegahnya dapat dilakukan pemberdayaan masyarakat, hal ini sangay diperlukan terutama untuk daerah-daerah tertinggal.

a. Perkembangan IPTEK

Mempengaruhi pola fikir , pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek kehidupan. Kualitas sumber daya Manusia merupakan tantangan serius dalam menghadapi tantangan global.

b. Perkembangan Masyarakat Global

Dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi, industri dan konsumen yang makin individual. Untuk dapat menghadapi kekuatan global suatu negara harus mengurangi peranan pemerintah pusat dan lebih memberikan peranan kepada pemerintah daerah dan masyarakat.

Perkembangan Iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan tsb akan dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak di dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

c. Era Baru Kapitalisme

Kapitalisme adalah suatu sistim ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri.

Di era baru kapitalisme,sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukan aktivitas-aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat sehingga diperlukan keseimbangan sebagai strategi baru.

Untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme antara paham individu dan paham sosialis harus seimbanga (balance).

Negara-negara kapitalis dalam mempertahankan eksistensinya dibidang ekonomi menekan negara-negara berkembang dengan menggunakan isu-isu global.

V. Kesimpulan

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia yang memperhatikan keanekaragaman budaya untuk mengkuatkan persatuan dan kesatuan, mencapai kesejahteraan masyarakat, menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila, sadar akan hakekat untuk melandasi diri dengan nilai budi pekerti luhur dan moral, mentaati peraturan yang terdapat dalam UUD 1945, mencapai tujuan nasional dan menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang aldil, makmur dan damai.

Unsur dasar wawasan nusantara adalah sebuah hal yang mendasar dari cara pandang bangsa Indonesia terhadap pemikiran-pemikiran yang berkaitan dengan keberlangsungan hidup bermasyarakat.

Unsur-unsur tersebut, meliputi Wadah untuk menampung segala aspirasi masyarakat, bentuk/wujud wilayah dan penataan organisasi.

VI. Saran

Bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan nasional. Dalam hal ini isi wawasan nusantara menyangkut dua hal yang essensial untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional.

Bangsa Indonesia harus mewujudkan agar setiap warga negara memiliki wawasan nusantara dengan cara memmberdayaan masyarakat.

Negara harus dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya. Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional dan cita-cita nasional, tanpa terkena dampak negatif dari globalisasi dan kapitalisme.

Penutup

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat, rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang diberikan oleh Pak Idi Darma selaku dosen mata pelajaran Pendidikan Pancasila.

Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk menambah perbandaharaan nilai. Ada beberappa kendala yang penulis alami dalam menyusun makalah ini. Namun, itu semua tidak menyurutkan niat penulis untuk menyelesaikan makalah ini.

Penulis telah berupaya menyempurnakan makalah ini, namun seperti kata pepatah, “ Tak ada gading yang tak retak” maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Pak Idi Dharma, teman-teman dan orang lain yang sudi meluangkan waktunya untuk menyimak isi dari makalah ini.

Sekali lagi, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penulis sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Terima kasih,

Jakarta 10 April 2012

M. Sulaiman

0 komentar:

Posting Komentar