Tugas 1 : Ringkasan Permrosesan
Transaksi
Sumber :
Buku 1 : M,Mardi. 2011. Sistem
Informasi Akuntansi . Jakarta: Ghalia Indonesia.
Buku 2 : Mulyanti, sri, dkk. 2009.
Ekonomi dan kehidupan. Jakarta: Pusat Pembukuan.
Pengertian Proses Transaksi
Proses
transaksi bisnis dalam sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi yang
mendukung proses operasi bisnis harian dalam pemrosesan akuntansi . Disebut
transaksi karena beberapa kegiatan yang mempengaruhi atau merupakan bagian dari
kepentingan perusahaan yang diolah oleh sistem informasi dalam unit pekerja
tertentu . Proses transaksi bisnis merupakan kegiatan sektor bisnis dalam
rangka mencari peluang oleh pelaku usaha yang mempengaruhi atau merupakan
bagian dari kepentingan perusahaan yang brtujuan untuk memperluas pangsa pasar
serta jaringan perusahaan .
Karakteristik
sistem perusahaan
1. memiliki tujuan terdapat lingkungan sekitar
2. memiliki keterbatasan tersedia sistem kerja
3. memiliki umpan balik
4. terdapat pengendalian dalam organisasi
Sistem operasi
perusahaan
Sistem
operasi peruasahaan merupakan kegiatan yang terjadi untuk mengolah sumber daya
yang tersedia menjadi barang atau jasa ,misalnya pada usaha jasa perbankan
menerima calon nasabah ,melakukan pembiayaan ,menyewakan deposit box ,kegiatan
keliling ,dan sebagainya . Transakasi nonkeuangan merupakan segala peristiwa
yang diperoses oleh sistem informasi perusahaan yang memiliki nilai atau yang
dapat dinilai secara financial ,misalnya kegiatan melakukan kontrak kerja sama
dengan pihak eksternal perusahaan . Kegiatan ini dapat diukur sebagai sebuah
peristiwa yang disimpan dalam sistem informasi perusahaan .
Pemrosesan
transaksi
1.
Pada dasarnya ada empat langkah dalam pemrosesan transaksi ,yaitu sebagai
berikut :
a. Input data Langkah pertama ini merupakan suatu
kegiatan yang langsung dicatat
petugas atau
melalui media komputer ,melalui tampilan entry data (computer data entry
screen) . Data entry yang diotomatisasikan pada dokumen sumber merupakan salah
satu cara untuk memperbaiki ketepatan dan efesiensi pada saat pemasukan data .
b. Pemrosesan data Kegiatan selanjutnya dilakukan
pembaharuan data yang sudah dimasukan dengan data lama ,misalnya transaksi
penjualan informasi ini akan mempengaruhi berhubungan dengan sumber daya perusahaan
dan petugas yang melakukan . Proses ini terjadi secara periodik ,sehingga data
selalu akurat .
c.
Penyimpanan data Agar data mudah diakses
dan efesien ,maka data harus dikelola secara baik sesuai dengan tingkatnya .
Data diatur dan diletakkan secara teratur . Entitas adalah sesuatu yang
disimpan berupa informasinya ,setiap entitas memiliki karakteristik dan atribut
khusus untuk disimpan .
d.
Output informasi Merupakan hasil
pengolahan data yang telah menjadi informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem
. Dari output ini ,selanjutnya dimanfaatkan oleh berbagai tingkatan manajemen
perusahaan untuk membuat perencanaan dan keputusan perusahaan .
2.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan SIA berfungsi menyediakana
informasi berguna untuk pengambilan keputusan bagi manajemen . Informasi yang
disediakan dapat berupa laporan tercetak atau dalam bentuk tampilan di komputer
. Dari informasi yang dihasilkan SIA bisa berbentuk laporan untuk pimpinan yang
berbentuk laporan anggaran dan hasil kerja perusahaan selama periode berjalan .
a.
Laporan Manajerial Tenaga akuntan perusahaan bertugas menyiapkan dan mengatur
kembali data yang telah diproses dari hasil internal ,berikutnya menyajikan
hingga dapat menjelaskan secara terbuka pandangan baru dari hasil operasi
perusahaan dalam satu periode .
b.
Laporan Anggaran dan Kinerja Laporan anggaran merupakan prestasi yang akan
dicapai oleh perusahaan selam periode operasi perusahaan ,laporan yang
berbentuk cash flow merupakan kebutuhan yang ditunggu . Anggaran kas
menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar . Terutama untuk perusahaan
berskala kecil (UKM = Usaha Kecil Menengah) laporan tentang anggaran kas sangan
diperlukan . Yang berhubungan dengan laporan kinerja ,menunjukan kemampuan
perusahaan mendapatkan keuntungan selama operasi perusahaan ,informasi sangan
diperlukan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan . Melalui informasi
ini dapat disimpulkan perkembangan perusahaan ke depan .
Siklus Transaksi
Pada
perusahaan yang berorientasi profit maupun nonprofit ,jika diamati secara
langsung, terdapat tiga siklus kegiatan yang umumnya dilakukan yaitu :
1.
Siklus pengeluaran Siklus pengeluaran merupakan segala sumber daya yang
berkaitan dengan tenaga kerja ,bahan baku ,dan property yang diwujudkan dalam bentuk
pertukaran dengan peredaran kas yang digunakan sebagai menjalankan aktifitas transaksi
perusahaan . Misalnya: pembayaran upah kerja baik langsung maupun tidak
langsung ,pembelian bahan baku, kegiatan penggunaan alat untuk memproduksi
(mesin ,kendaraan ,gedung pabrik/kantor)
2.
Siklus konversi Siklus konversi merupakan aktifitas yang dilakukan untuk
memproses bahan baku menjadi barang jadi ,kegiatan ini biasanya dilakukan pada
perusahaan manufaktur . Sedangkan kegiatan yang dilakukan pada perusahaan perdagangan
dan jasa, kegiatan konversi ini tidak terlihan secara nyata ,biasanya siklus
konversi akan terlihat pada kegiatan pengembangan produk atau jasa yang akan
dijual .
3.
Siklus pendapatan Aktifitas siklus pendapatan menggambarkan proses penjualan barang
jadi selesai diproduksi . Aktifitas inin melibatkan subsistem ,yaitu sistem
penerimaan kas ,sistem piutan dagang ,dan sistem penjualan kredit . Aktifitas
pendapatan ini berawal dari penawaran yang datang dari pemesan dan setelah
melalui proses pengiriman barang pada periode berikutnya , akan muncul
pembayaran dari pelanggan . Aktifitas ini dapat mempengaruhi pencatatan
transaksi pada piutang ,persediaan dan penerimaan kas dan setoran kas ke bank .
Transaksi keuangan adalah aktivitas
perusahaan atau badan usaha yang dapat diukur dengan menggunakan satuan moneter
. Setiap jenis transaksi keuangan memiliki sumber yang berbeda dan pelaku yang
berbeda pula.
Jenis transaksi
menurut sumber :
a.
Transaksi modal yaitu transaksi yang mempunyai hubungan dengan pemilik
perusahaan. misalnya : penyetoran uang/barang sebagai modal oleh pemilik
perusahaan dan pengambilan uang/barang oleh pemilik modal .
b.
Transaksi usaha merupakan transaksi yang berkaitan dengan kegiatan
usaha/operasi perusahaan . misalnya : pembayaran gaji karyawan .
Jenis transaksi
menurut pihak yang melakukan :
a.
Transaksi intern, merupakan transaksi keuangan yang terjadi dalam lingkungan
perusahaan itu sendiri ,antara lain sebagai berikut :
1.
Penyusutan aktiva perusahaan
2.
Transaksi dengan pihak ketiga yang tidak mungkin didapat bukti transaksinya
3.
Pengakuan beban perlengkapan yang telah dipakai
b.
Transaksi ekstern, merupakan transaksi keuangan yang terjadi antara pihak
perusahaan dan pihak luar ,antara lain sebagai berikut :
1.
Pembayaran gaji karyawan
2.
Surat bukti penanaman modal dari pemilik
3.
Pinjaman uang ke bank yang disertai surat bukti pengeluaran dan penerimaan kas.
Jenis bukti
transaksi
dapat dibedakan sebagai berikut :
a.
Bukti intern, merupakan bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi di dalam
perusahaan itu sendiri . misalnya memo yang dibuat oleh manajer bagian
pembukuan .
b.
Bukti ekstern, merupakan bukti pencatan untuk transaksi yang terjadi antara
perusahaan dan pihak lain diluar perusahaan . misalnya bukti pengeluaran kas
,bukti penerimaan kas ,bukti penjualan ,dan bukti pembelian . Contoh bukti
transaksi ekstern :
1.
Kwitansi adalah catatan untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran sejumlah kas
.
2.
Faktur adalah bukti transaksi pembelian atau penjualan barang dagang secara
kredit .
3.
Nota debit adalah bukti transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli (retur
pembelian) . nota debit dibuat oleh pihak pembelian .
4.
Nota kredit adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang sudah dijual
(retur penjualan) . nota kredit dibuat oleh penjual ketika barang yang dijual
dikembalikan oleh pembeli.
5. Nota kontan
adalah bukti pencatatan untuk transaksi pembelian barang secara tunai yang
dibuat oleh penjual dan diberikan kepada
pembeli .
6. Cek adalah
perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada pemegang cek .
cek dibuat oleh pihak yang mempunyai
simpanan di bank tersebut .
7. Bukti memorial
merupakan bukti transaksi intern dalam bentuk memo dari pejabat dalam
perusahaan kepada bagian akuntansi .
Setelah
dicatat ,bukti-bukti transaksi tersebut harus disimpan secara rapi dan tidak
boleh dimusnahkan selama periode waktu tertentu sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan . bukti-bukti transaksi akan dipergunakan sebagai bahan
terakhir dalam proses pemeriksaan terhadap laporan keuangan .
Pemrosesan Transaksi
Tugas Softskill kedua juga memberi saya misi untuk merangkum teori tentang proses pencatatan , rangkuman ini berdasarkan sumber yang ada .. Check this out !!
menurut teori-teori yang pernah ada Data Flow Diagram (DFD)adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas
DFD dibagi menjadi tiga diantaranya :
1.Context Diagram
2.Zero Diagram
3.Detail Diagram.
dari Flowchart UKM pada post lalu yang saya buat, saya akan membuat DFD nya
Pemrosesan Transaksi
Bagan Siklus Akuntansi
Sebelum transaksi diproses, kita terlebih dahulu harus mengidentifikasikan data-data transaksi yang dibutuhkan dalam suatu laporan keuangan. Kita tidak perlu mengumpulkan transaksi yang tidak dibutuhkan oleh suatu laporan keuangan. Jadi kesimpulannya kita memulai pemrosesan suatu transaksi akuntansi harus diawali mulai dari atas bukan dari bawah (laporan keuangan). Dimulai dari desain laporan keuangan, kemudian pembuatan bagan rekening, setelah itu diidentifikasikan berdasarkan siklus transaksi, dan yang terakhir baru dibuat ayat jurnalnya.
Bagan Rekening
à Daftar yang menguraikan semua rekening yang digunakan dalam pembuatan laporan keuangan.
Kegiatan pembuatan bagan arus tersebut tidak terlepas dari kegiatan pengkodean.
Pengkodean
Untuk membantu dalam pengumpulan maupun pemrosesan transaksi biasanya diberi suatu kode. Dimana kode adalah suatu kerangka yang menggunakan huruf atau angka (atau kombinasi keduanya) untuk memberikan tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat (bagan rekening).
Pengklasifikasian Transaksi
Karena tingkat arus transaksi dalam suatu perusahaan sangat kompleks, untuk mempermudah dalam penyajiannya, maka tiap transaksi diklasifikasikan ke dalam beberapa siklus-siklus transaksi.
Siklus transaksi mengelompokkan satu atau lebih transaksi yang mempunyai kesamaan tujuan.
Siklus transaksi untuk satu perusahaan dengan perusahaan lain akan berbeda, disini diberi contoh siklus transaksi perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.
Perusahaan Manufaktur Perusahaan Dagang
- Pendapatan – Pendapatan
- Pengeluaran - pengeluaran
- Produksi - Manajemen Sumberdaya
- Keuangan - laporan keuangan
Dari pengklasifikasian tersebut nantinya dapat dengan mudah dibuat suatu bagan rekening.
Komponen pemrosesan transaksi
Seperti layaknya suatu sistem, komponen pemrosesan terdiri dari Input, Proses, Penyimpanan, Output.
Input
Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa formulir atau bukti transaksi lainnya.
Proses
Dalam sistem manual, proses disini terdiri dari kegiatan pemasukkan data transaksi kedalamjurnal. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan memasukkan data kedalamfile transaksi.
Jenis jurnal :
Jika perusahaan masih dalam skala kecil, maka dapat digunakan jurnal umum, tapi jika perusahaan mulai membesar dan aktivitas perusahaan bertambah maka digunakan jurnal khusus. Misalnya, Jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas.
Penyimpanan
Media penyimpanan dari transaksi secara manual adalah Buku Besar. Buku besar ini menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan perusahaan. Proses pemasukkan data dari jurnal kedalam buku besar disebut “POSTING”
Untuk sistem komputer, posting ini dilakukan dengan mengup-date file master menggunakan file transaksi.
Macam-Macam File penyimpanan :
1. Master File
Þ Merupakan kumpulan catatan(record) yang bersifat tetap dan berisi data yang selalu disesuiakan dengan keadaan.
2. File Transaksi
Þ kumpulan catatan transaksi yang terjadi yang digunakan untuk up-date master file.
3. File Indeks
Þ Merupakan master file yang berisi data yang digunakan dalam proses menyesuaikan suatu master file. C/ : file pelanggan (berisi No.Pelanggan, alamat, maksimum kredit, dll), digunakan sebagai petunjuk untuk menyesuaikan file piutang (master file).
4. File Tabel
Þ Suatu master file yang berisi data yang digunakan sebagai referens dalam memproses suatu file. Biasanya berisi data yang bersifat tetap yang digunakan dalam perhitungan-perhitungan, seperti file gaji karyawan yang digunakan untuk menyusun daftar gaji, file tarif pajak penghasilan yang digunakan untuk menghitung potongan pajak penghasilan karyawan.
Keluaran
Terdapat berbagai macam jenis keluaran yang dihasilkan dari proses transaksi, antara lain : Laporan keuangan, Laporan Operasional, Dokumen Pengiriman, faktur, dsb.
Metode pemrosesan Transaksi
1. Batch Processing (Pemrosesan Kelompok)
2. On-Line Processing (Pemrosesan Langsung)
Proses Pencatatan Akuntansi
Secara umum, akuntansi (accounting) dapat dipahami sebagai suatu proses kegiatan mengolah data keuangan (input) agar menghasilkan informasi keuangan (output) yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan atau organisasi ekonomi yang bersangkutan.
Akuntansi juga dapat diterjemahkan sebagai cara atau metode yang digunakan untuk menyelenggarakan pencatatan-pencatatan mengenai transaksi keuangan sehingga menghasilkan informasi yang relevan untuk pengambilan suatu keputusan.
Transaksi adalah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan, atau yang mengakibatkan berubahnya jumlah atau komposisi persamaan antara kekayaan dan sumber pembelanjaan.
Setiap transaksi akan berpengaruh paling tidak “dua perkiraan” dan dicatat pada“dua sisi berlawanan” (Debet dan Kredit). Untuk itu dalam akuntansi dikenal istilah saldo normal. Berikut ini kelompok perkiraan dan saldo normalnya :
No
|
Jenis Account
|
+
|
-
|
Saldo Normal
|
1
|
Aktiva
|
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
2
|
Akm. Penyusutan
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
3
|
Hutang
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
4
|
Modal/Kekayaan
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
5
|
Partisipasi Anggota
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
6
|
Pendapatan
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
7
|
Biaya
|
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
Akutansi memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan laporan yang diinginkan, sebagai berikut :
1. Proses Mengklarifikasi Transaksi
Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian transaksi suatu organisasi atau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contoh seperti membagi transaksi yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran kas, penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam masing-masing bagian.
2. Proses Mencatat Dan Merangkum
Setelah melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah melakukan pencatatan. Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal yang tepat sesuai urutan transaksi terjadi atau kejadiannya. sumber-sumber yang dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti kertas-kertas bisnis semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain sebagainya.
3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan
Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir adalah melakukan pembuatan kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan tersebut.
Dari informasi laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi laba, laporan modal dan neraca seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi pada suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan tujuan perusahaan dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman bagi manajemen untuk mengambil keputusan kebijakan pada organisasi perusahaan demi mencapai kondisi yang diinginkan.
SIKLUS ATAU PROSES PENCATATAN AKUNTANSI
PENGERTIAN SIKLUS AKUNTANSI
Siklus Akuntansi adalah kegiatan bertahap yang harus di lalui dalam proses akuntansi yang berjalan terus menerus dan berulang.
Siklus Akuntansi dapat dibagi menjadi beberapa tahapan :
1. Analisis Transaksi
2. Jurnal
3. Posting jurnal ke buku besar
4. Neraca Saldo
5. Jurnal Penyesuaian
6. Neraca Lajur
7. Jurnal Penutup
8. Penyusunan Laporan Keuangan
9. Neraca Saldo Setelah Penutupan
10. Jurnal Pembalik
TRANSAKSI
merupakan kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan, atau yang mengakibatkan berubahnya jumlah atau komposisi persamaan antara kekayaan dan sumber pembelanjaan.
JURNAL DAN BUKU BESAR
Dalam akuntansi, Jurnal adalah suatu buku di mana transaksi-transaksi bisnis dicatat secara ronologis pada prosedur pembukuan sebelum dimasukkan ke dalam buku besar
1. Jurnal Umum
Bentuk atau format buku jurnal sebagai tempat mencatat transaksi pada setiap perusahaan berbeda satu dengan yang lainnya.
2. Jurnal khusus
Dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi secara spesifik berdasarkan jenis, sesuai kebutuhan perusahaan. Jenis jurnal khusus yang sering dipergunakan adalah:
2. Jurnal khusus
Dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi secara spesifik berdasarkan jenis, sesuai kebutuhan perusahaan. Jenis jurnal khusus yang sering dipergunakan adalah:
a. Jurnal penjualan (Sales Journal)
Berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi penjualan barang dagangan yang dilakukan secara kredit.
Berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi penjualan barang dagangan yang dilakukan secara kredit.
b. Jurnal penerimaan kas (Cash Receives Journal)
Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi penerimaan kas.
Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi penerimaan kas.
c. Jurnal pengeluaran kas (Cash Payments Journal)
Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi pengeluaran kas.
Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi pengeluaran kas.
d. Jurnal Pembelian (Purchases Journal)
Jumal pembelian berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi pembelian barang yang dilakukan secara kredit. Bukti transaksi yang menjadi sumber pencatatan dalam jurnal pembelian adalah faktur yang diterima dari pihak lain (faktur pembelian).
Jumal pembelian berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi pembelian barang yang dilakukan secara kredit. Bukti transaksi yang menjadi sumber pencatatan dalam jurnal pembelian adalah faktur yang diterima dari pihak lain (faktur pembelian).
BUKU BESAR
Buku Besar adalah buku yang berisi semua rekening-rekening (kumpulan rekening) yang ada dalam laporan keuangan.
Buku ini mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing rekening dan pada akhir periode akan tampak saldo dari rekening-rekening tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar secara berkala.
NERACA SALDO
Neraca Saldo adalah daftar yang berisi kumpulan seluruh rekening/perkiraan Buku Besar.
Neraca Saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan saja untuk memastikan keseimbangan Buku Besar. Untuk menyiapkan Neraca Saldo, saldo tiap perkiraan harus ditentukan terlebih dahulu.
JURNAL PENYESUAIAN
Setelah transaksi dicatat seluruhnya ke dalam jurnal dan buku besar, kemudian dibuat neraca percobaan (trial balance) yang angka-angkanya diambil dari saldo buku besar.
Neraca percobaan ini harus menunjukkan jumlah yang sama antara jumlah sisi debit dan sisi kredit. Neraca percobaan berguna untuk menguji ketepatan pencatatan transaksi ke dalam buku jurnal dan buku besar.
Penyesuaian ini diperlukan karena sering kali perusahaan mengalami situasi dimana pendapatan yang diterima dengan biaya yang dikorbankan tidak jatuh bersamaan. Dengan dilakukannya penyesuaian terhadap beberapa perkiraan, seluruh transaksi yang dipengaruhi laba periodik dan posisi keuangan telah dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan.
NERACA LAJUR
Neraca lajur merupakan kertas berkolom (berlajur) yang digunakan sebagai kertas kerja untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan perusahaan secara sistematis. Pemakaian neraca lajur sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan. Manfaat pemakaian neraca lajur antara lain: dapat digunakan untuk memeriksa data (rekening dan jumlah saldo) yang akan disajikan dalam laporan keuangan, dapat menunjukkan bahwa prosedur-prosedur yang perlu dilakukan untuk menyusun laporan keuangan telah dilaksanakan, dan dapat mempermudah menentukan kesalahan yang mungkin dilakukan.
JURNAL PENUTUP
Siklus akuntansi belum berakhir dengan selesainya penyusunan laporan keuangan. Pada akhir periode setelah laporan keuangan tersusun, suatu perusahaan masih harus membuat jurnal yaitu jurnal penutup. Jurnal penutup digunakan untuk menutup rekening-rekening nominal yaitu pendapatan dan biaya.
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Adapun tujuan penyusunan laporan keuangan secara singkat adalah untuk memberikan informasi yang relevan pada pihak-pihak di luar perusahaan.
NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN
a) Setiap perkiraan yang belum sesuai pada akhir periode akuntansi dilakukan penyesuaian, hal ini dipandang perlu karena :
ada suatu transaksi yang terjadi tetapi belum dilakukan pencatatan pada perkiraan yang tertentu.
ada suatu transaksi yang terjadi tetapi belum dilakukan pencatatan pada perkiraan yang tertentu.
b) melakukan pemeriksaan dari saldo perkiraan agar menunjukkan saldo yang sebenarnya.
Perkiraan-perkiraan yang menyebabkan keuntungan atau kerugian suatu perusahaan akan ditutup dengan ayat penutup dengan tujuan agar perkiraan itu menjadi nol, karena semuanya diperhitungkan dengan perkiraan modal melalui perkiraan ikhtisar laba rugi.
JURNAL PEMBALIK
Jurnal pembalik ini bukan merupakan keharusan dalam proses akuntansi, akan tetapi
untuk menyederhanakan akan lebih baik bila di lakukan.
Data flow diagram
menurut teori-teori yang pernah ada Data Flow Diagram (DFD)adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas
DFD dibagi menjadi tiga diantaranya :
1.Context Diagram
2.Zero Diagram
3.Detail Diagram.
dari Flowchart UKM pada post lalu yang saya buat, saya akan membuat DFD nya
Flowchart UKM
Context Diagram
Diagram konteks adalah arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut. Diagram konteks memberikan batasan yang jelas mengenai besaran-besaran entitas yang berada diluar sistem yang sedang dibuat, artinya diagram ini mengggambarkan secara jelas batasan-batasan dari sebuah sistem yang sedang dibuat.
maka diagram contextnya :
keterangan diagram context :
makanan apa yang di pesan oleh si pembeli , kemudian si pembeli mendapatkan makanan tersebut dan mengetahui berapa nominal yang harus di bayar yang di informasikan oleh sistem penjual makan , kemudian dari sistem penjual makanan lalu memberikan laporan keuangan pada pemilik UKM
Zero Diagram
diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity.
maka diagram zero nya :
Pembeli datang, ada 2 kemungkinan yang akan dilakukan pembeli yaitu, bertanya menu makanan yang akan dibelinya, ia memesan makanan yang akan dibelinya, dan memanggil kasir untuk menghitung berapa makanan yang harus dibayar.
Diagram Detail / Level
Sumber :
http://nyobayoo.blogspot.com/2008/09/diagram-nolzero-overview-diagram.html
http://sisfo08.blog.com/2011/10/diagram-konteks/
1 komentar:
at: 21 April 2014 pukul 19.48 mengatakan...
terima kasih..mudah2an manfaat ^^ aamiin
Posting Komentar